Monday, April 19, 2010

Sambungan Suasana Alam Akhirat (50) - Surah Al-Muthaffifin

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum.

Marilah kita sama2 memuji dan memuja Allah SWT yang mencurahkan limpah kurniaNya yang begitu banyak, memberikan kenikmatan yang begitu banyak sehingga kita tak mampu menghitungnya.

Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad saw serta keluarga dan para sahabat yang mulia dan orang2 yang istiqamah mengikuti Baginda.

Hari ini sambung tulis tentang suasana hari akhirat yang digambarkan dalam surah 83 yakni al-Muthaffifin (orang-orang yang curang/menipu dalam timbangan dan sukatan) mulai ayat 29 hingga akhir surah.

Sesungguhnya orang-orang yang derhaka, mereka selalu tertawakan orang-orang yang beriman. (29) Dan apabila orang-orang yang beriman lalu dekat mereka, mereka mengerling dan memejam celikkan mata sesama sendiri (mencemuhnya). (30) Dan apabila mereka kembali kepada kaum keluarganya, mereka kembali dengan riang gembira; (31) Dan apabila mereka melihat orang-orang yang beriman, mereka berkata: Sesungguhnya orang-orang itu adalah golongan yang sesat! (32) Pada hal mereka tidak diutus untuk menjaga sesat atau tidaknya orang-orang yang beriman itu! (33)

Dalam N3 yang lepas disebutkan tentang kebahagiaan yang dinikmati oleh para abrar (orang-orang yang beriman dan beramal soleh) bagi ayat sebelum ini; maka pada ayat-ayat 29 hingga 31 di atas; Allah menyebutkan tentang akibat buruk yang dirasakan oleh orang-orang yang menderhaka kepada Allah SWT untuk menghiburkan orang-orang yang beriman. Allah menyatakan bahawa tabia't orang-orang yang menderhaka kepada Allah ialah selain melakukan pelbagai dosa mereka juga mentertawakan kaum Muslimin semasa di dunia dahulu, contohnya seperti Abu Jahal, ketua kaum Quraisy dan juga orang-orang kafir yang lainnya; apabila bertemu dengan Saidina 'Ali bin Abu Talib dan sekumpulan orang-orang mukminin yang lain; mereka mentertawakan dan memperkecilkan orang-orang Mukmin tersebut. Mereka orang-orang kafir itu sambil mengerdipkan mata berkata: "Tengoklah raja-raja dunia itu sudah mendatangi kamu". Tujuan mereka tak lain dan tak bukan ialah untuk mempermain-mainkan keteguhan iman orang-orang Muslimin. Mereka juga mengatakan bahawa orang-orang Muslimin itu sesat kerana mempercayai Nabi Muhammad SAW dengan meninggalkan segala keseronokan hidup. Setelah orang-orang ini telah mengejek-ngejek orang-orang Muslimin, mereka kembali kepada kaum mereka dengan rasa gembira kerana berjaya mengejek kaum Muslimin. Padahal Allah tidak mengutus orang-orang kafir yang berdosa lagi sesat itu untuk mengawasi orang-orang Muslimin. "Pada hal mereka tidak diutus untuk menjaga sesat atau tidaknya orang-orang yang beriman itu!" ini seolah-olah maksudnya; "Aku (Allah) tidak mengutus orang-orang kafir sebagai penjaga yang Kutugaskan untuk mengawasi atau mengamati amalan hamba-hambaKu yang beriman. Mengapa mereka mesti mengambil tahu urusan orangorang Mukmin yang bukan menjadi urusan mereka".

Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman pula tertawakan orang yang kafir itu. (34) Sambil mereka berehat di atas pelamin-pelamin (yang berhias), serta melihat (hal yang berlaku kepada musuhnya). (35) (Untuk menambahkan kegembiraan mereka, mereka ditanya): Bukankah orang-orang yang kafir itu telah dibalas akan apa yang mereka telah kerjakan dahulu? (36)

Maka pada hari Kiamat orang-orang yang beriman pula tertawakan orang yang kafir itu; kerana mereka terpedaya dengan keseronokan dunia dan mereka bebal serta jahil dan tidak mahu menerima hidayah Allah dan sanggup pula menderhakai Allah SWT. Disebabkan kejahilan dan kedegilan mereka itulah perktaan dan perbuatan mereka amat keji dan mengejek-ngejek dan mentertawakan orang-orang Mukmin. Kini tibalah giliran mereka ditertawakan oleh orang-orang Mukmin di samping menerima azab yang pedih. Manakala orang-orang yang beriman duduk bersandar di atas kerusi yang berhias sambil menyaksikan apa yang dirasi oleh kaum yang mengejek-ngejek mereka semasa mereka di dunia dahulu, Hal ini adalah untuk menggembirakan hati orang-orang yang beriman kerana dahulunya mereka tabah dan istiqamah dengan keimanan serta takwa.

Kepada Allah jualah segala pujian atas nikmat yang dikurniakan. Mudah2an kita semua dapat menghayati Kalam Allah yang disampaikan melalui lidah RasulNya Nabi Muhammad SAW. Marilah kita tingkatkan usaha ke arah yang lebih sempurna. Tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah.

Saksikan youtube di bawah berkaitan kecurangan dalam berjual beli.



Terima kasih kepada Deena Farhana kerana memberikan Anugerah ini.

4 comments:

Anonymous said...

Salam Sis Werdah

Banyak Pengajaran dari Surah Al-Muthaffifin ni.

Seperti Abu Lahab dia ingat harta dan anak-anaknya boleh ditukar ganti dengan dosa yang dilakukannya. Sedangkan segala harta dan kekayaan tidak boleh menebus dosanya dan dia tetap di masukkan ke neraka kerana tidak beriman kepada Rasulullah.

Werdah said...

Salam Sis Ani.

Banyak ayat-ayat Allah mengingatkan kita tentang anak dan harta tak dapat menolong kita di sana. Yang dapat menolong ialah iman dan ketakwaan.

Selain itu hanya anak2 soleh yang dapat menolong kita dengan izin Allah SWT.

Anonymous said...

salam...kak,

entri yg sangat bagus...moga diberi rahmat Allah swt pada kak..amin.

kak,

dalam surah Al-Qalam ayat 42-43 juga digambarkan tentang suasana hari akhirat..

"Di hari yang disingsingkan (kain) dari betis, dan diseru mereka kepadasujud.Tetapi mereka tidak berdaya. Mereka menundukkan kepala (pandangan) ditimpa kehinaan, padahal di dunia merka pernah dipanggil untuk sujud, dikala mereka selamat sejahtera."

Ini adalah satu sindiran terhadap manusia yang semasa hidup di dunia didalam keadaan sihat sejahtera, diperintah oleh Allah untuk bersujud(sembahyang), tetapi mereka engkar. Sekarang di akhirat, mereka disuruh bersembahyang namun mereka tidak berdaya, kerana bukan masanya lagi untuk bersujud/bersembahyang. Mereka ini tidak sanggup menunaikan solat kerana tidak mempercayai akan adanya satu kehidupan lain di akhirat.

Surah Al-A'la. ayat 9-13

Maka, ingatkanlah, sesungguhnya peringatan itu akan memberi manfaat. Akan dapat menerima peringatan orang yang takut. Dan akan menjauhi (peringatan)orang yang . Yang akan terpanggang dalam api yang besar. Kemudian,
dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak pula hidup.

wasalam..

Werdah said...

Salam Sekamar Rindu.

Kak Alhamdulillah 'ala kullihaal. Mudah2an sekamar juga dalam keadaan sihat sejahtera dan dirahmati Allah.

Terima kasih atas komen tersebut.. kak ada tulis tentang suasana di alam akhirat utk surah al-Qalam di http://harmoniinn.blogspot.com/2009/07/suasana-alam-akhirat.html

dan untuk al-a'laa belum lagi rasanya.. InsyaAllah akan ditulis nanti. Mudah2an kita tanamkan rasa takut dalam diri kita dan sentiasa berusaha. Apabila dikatakan tidak mati dan tidak pula hidup itu; teramatlah pedih dan siksanya di sana.