Monday, January 3, 2011

Suasana Alam Akhirat (57) Surah al-Mulk (Kerajaan)



Bismillahirrahmanirrahim..

Hari ini dituliskan suasana atau gambaran apa yang berlaku pada hari pembalasan seperti dalam surah al-Mulk yakni surah ke 67 dalam al-quranul hakim..


Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani    

Maha Berkat (serta Maha Tinggilah kelebihan) Tuhan yang menguasai pemerintahan (dunia dan akhirat) dan memanglah Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu; (1)

Dialah yang telah mentakdirkan adanya mati dan hidup (kamu) untuk menguji dan menzahirkan keadaan kamu: Siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya; dan Dia Maha Kuasa (membalas amal kamu), lagi Maha Pengampun, (bagi orang-orang yang bertaubat); (2)

Dialah yang telah mengaturkan kejadian tujuh petala langit yang berlapis-lapis; engkau tidak dapat melihat pada ciptaan Allah Yang Maha Pemurah itu sebarang keadaan yang tidak seimbang dan tidak munasabah; (jika engkau ragu-ragu) maka ulangilah pandanganmu dapatkah engkau melihat sebarang kecacatan? (3)

Kemudian ulangilah pandanganmu berkali-kali, nescaya pandanganmu itu akan berbalik kepadamu dengan hampa (daripada melihat sebarang kecacatan), sedang dia pula berkeadaan lemah lesu (kerana habis tenaga dengan sia-sia). (4)

Dan demi sesungguhnya! Kami telah menghiasi langit yang dekat (pada penglihatan penduduk bumi) dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu punca rejaman terhadap Syaitan-syaitan dan Kami sediakan bagi mereka azab Neraka yang menjulang-julang. (5)

Dan bagi orang-orang yang kufur ingkar terhadap Tuhan mereka, disediakan azab Neraka Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (6)

Apabila mereka dicampakkan ke dalamnya, mereka mendengar suara jeritannya meraung-raung, sedang ia menggelegak. (7)

Hampir-hampir ia pecah berkecai-kecai kerana kuat marahnya. Tiap-tiap kali dicampakkan ke dalamnya sekumpulan besar (dari orang kafir), bertanyalah penjaga-penjaga Neraka itu kepada mereka: Tidakkah kamu pernah didatangi seorang Rasul pemberi ingatan dan amaran (di dunia dahulu)? (8)

Mereka menjawab: Ada! Sebenarnya telah datang kepada kami seorang Rasul pemberi ingatan dan amaran, lalu kami dustakan serta kami katakan (kepadanya): Allah tidak menurunkan sesuatupun, kamu (wahai orang yang mendakwa menjadi Rasul) hanyalah berada dalam kesesatan yang besar! (9)

Dan mereka berkata: Kalaulah kami dahulu mendengar dan memahami (sebagai orang yang mencari kebenaran), tentulah kami tidak termasuk dalam kalangan ahli Neraka. (10)

Akhirnya mereka mengakui dosa-dosa mereka (sebagai orang-orang yang kufur ingkar), maka tetaplah jauhnya rahmat Allah dari ahli Neraka. (11)

Sesungguhnya orang-orang yang takut (melanggar hukum) Tuhannya semasa mereka tidak dilihat orang dan semasa mereka tidak melihat azab Tuhan, mereka beroleh keampunan dan pahala yang besar. (12)

Dan tuturkanlah perkataan kamu dengan perlahan atau dengan nyaring, (sama sahaja keadaannya kepada Allah), kerana sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan segala (isi hati) yang terkandung di dalam dada. (13)

Tidakkah Allah yang menciptakan sekalian makhluk itu mengetahui (segala-galanya)? Sedang Dia Maha Halus urusan PentadbiranNya, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya! (14)

Dialah yang menjadikan bumi bagi kamu: Mudah digunakan, maka berjalanlah di merata-rata ceruk rantaunya, serta makanlah dari rezeki yang dikurniakan Allah; dan (ingatlah), kepada Allah jualah (tempat kembali kamu sesudah) dibangkitkan hidup semula; (maka hargailah nikmatNya dan takutilah kemurkaanNya). (15)

Patutkah kamu merasa aman (tidak takut) kepada Tuhan yang pusat pemerintahanNya di langit itu: Menunggang-balikkan bumi menimbus kamu, lalu bergegarlah bumi itu dengan serta-merta (melenyapkan kamu di bawahnya)? (16)

Atau patutkah kamu merasa aman (tidak takut) kepada Allah yang pusat pemerintahanNya di langit itu: Menghantarkan kepada kamu angin ribut yang menghujani kamu dengan batu; maka dengan itu, kamu akan mengetahui kelak bagaimana buruknya kesan amaranKu? (17)

Dan demi sesungguhnya! orang-orang (kafir) yang terdahulu daripada mereka telah mendustakan (rasul-rasulnya lalu mereka dibinasakan); dengan yang demikian, (perhatikanlah) bagaimana buruknya kesan kemurkaanKu. (18)

Patutkah mereka menutup mata dan tidak memerhatikan (kekuasaan Allah pada) burung-burung yang terbang di atas mereka, (siapakah yang menjaganya ketika) burung-burung itu mengembang dan menutupkan sayapnya? Tidak ada yang menahannya (daripada jatuh) melainkan (kekuasaan) Allah Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat serta mengetahui akan tiap-tiap sesuatu. (19)

Bahkan siapa dia yang menjadi tentera bagi kamu, yang akan menolong kamu selain dari Allah Yang Maha Pemurah? (Sebenarnya) orang-orang yang kafir tidak lain hanyalah berada dalam keadaan terpedaya. (20)

Atau siapa dia yang dapat memberi rezeki kepada kamu jika Allah menahan rezekiNya? (Tidak ada sesiapapun), bahkan mereka (yang musyrik itu) kekal terus dalam keadaan sombong angkuh serta melarikan diri (dari kebenaran). (21)

Maka adakah orang yang berjalan (melalui jalan yang tidak betul, yang menyebabkan dia selalu jatuh) tersungkur di atas mukanya: Boleh mendapat hidayat atau orang yang berjalan tegak betul, melalui jalan yang lurus rata? (22)

Katakanlah (wahai Muhammad): Allah yang menciptakan kamu (dari tiada kepada ada) dan mengadakan bagi kamu pendengaran dan penglihatan serta hati (untuk kamu bersyukur, tetapi) amatlah sedikit kamu bersyukur. (23)

Katakanlah lagi: Dialah yang mengembangkan kamu di bumi dan kepadaNyalah kamu akan dihimpunkan. (24)

Dan mereka (yang ingkar) berkata: Bilakah datangnya (hari kiamat) yang dijanjikan itu, jika betul kamu orang-orang yang benar? (25)

Katakanlah (wahai Muhammad): Sesungguhnya ilmu pengetahuan (tentang masa kedatangannya) hanya ada pada sisi Allah dan sesungguhnya aku hanyalah seorang Rasul pemberi ingatan dan amaran yang terang nyata. (26)

Kemudian apabila (datang kiamat dan) mereka melihat (azab) yang dijanjikan itu secara dekat, muramlah muka orang-orang yang kafir itu, serta dikatakan (kepada mereka): Inilah dia yang dahulu kamu kerap kali minta disegerakan kedatangannya!. (27)

Tanyalah (wahai Muhammad, kepada mereka): Bagaimana fikiran kamu, jika Allah binasakan daku dan orang-orang yang bersama-sama denganku (sebagaimana yang kamu harap-harapkan) atau Dia memberi rahmat kepada kami (sehingga kami dapat mengalahkan kamu), maka siapakah yang dapat melindungi orang-orang yang kafir dari azab seksa yang tidak terperi sakitnya?. (28)

Tegaskan (wahai Muhammad, kepada mereka): Allah Dialah Yang Maha Pemurah, yang kami beriman kepadaNya dan yang kepadaNya kami berserah diri; oleh itu kamu akan mengetahui kelak siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata. (29)

Katakanlah lagi: Bagaimana fikiran kamu, sekiranya air kamu hilang lenyap (di telan bumi), maka siapakah (selain Allah) yang dapat mendatangkan kepada kamu air yang sentiasa terpancar mengalir?. (30)

HURAIANNYA:

Allah yang Maha Tinggi lagi Agung telah memuji diriNya bersifat MAHA BERKAT, yakni mempunyai kebaikan yang banyak dan dapat dirasakan atau difikirkan oleh makhluk ciptaanNya. KeberkatanNya melimpah ruah kepada seluruh makhluk dalam bentuk beranika kebaikan.

Di tanganNyalah terletak segala kekuasaan untuk memerintah kerajaan dunia dan akhirat. DIAlah yang mengatur pemerintahan dua kerajaan tersebut.

Kata Ibnu Abbas: Di tanganNyalah terletak pemerintahan, memuliakan sesiapa yang dikehendakiNya, menghinakan pula sesiapa yang dikehendakiNya, menghidupkan dan mematikan, melapangkan dan menyempitkan, memberi atau menahan kerana DIA berkuasa atas tiap-tiap sesauatu, tiada siapa yang dapat menghalang atau menahan kekuasaanNya.

DIAlah yang menciptakan kematian dan kehidupan di dunia. Dihidupkan siapa yang dikehendakiNya dan dimatikan siapa yang dikehendakiNya. DIDAHULUKAN MATI DARIPADA HIDUP dalam susunan ayat ini ialah kerana kita semuanya berasal daripada tiada kemudian ada dan nanti akan tiada semula lalu nanti dihidupkan semula bila kiamat berlaku untuk menerima pembalasan terhadap apa yang kita lakukan semasa berada di dunia.

Allah menunjukkan kudratNya menciptakan tujuh petala langit yang berlapis-lapis atau bertingkat ke atas tanpa tiang yang menahan daripada roboh. Tiap-tiap lapisan langit pula ada keistimewaannya tertentu dan segala peraturannya tidak berubah sebagaimana juga dinyatakan dalam surah ar-Ra'd ayat 2 Allah berfirman:

A002

Allah jualah yang menjadikan langit terangkat tinggi dengan tiada bertiang sebagaimana yang kamu melihatnya, kemudian Ia bersemayam di atas Arasy; dan Ia memudahkan matahari dan bulan (untuk faedah makhluk-makhlukNya) tiap-tiap satu dari keduanya beredar untuk suatu masa yang telah ditetapkan. Allah jualah yang mentadbirkan segala urusan; Ia menerangkan tanda-tanda kekuasaanNya satu-persatu, supaya kamu yakin kepada pertemuan Tuhan kamu (untuk menerima balasan). (Ar-Ra'd 13:2)

Tidak ada sebarang kecacatan dalam penciptaanNya. Untuk orang-orang kafir yang menyangkal adanya Allah, Allah sediakan api neraka. Allah menggambarkan neraka Jahanan (ayat 6) itu suasananya amat menakutkan. Apabila orang-orang kafir itu dilontarkan ke dalam api neraka kedengaranlah jeritan yang mengerikan, manakala neraka pula menggelegak akibat marah (ayat 7).

Hampir neraka itu pecah berkecai akibat terlalu marah kepada musuh-musuh Allah. Setiap kali kumpulan orang-orang yang berdosa dilemparkan ke dalam neraka para pengawal yang terdiri daripada malaikat 'zabaniyah' akan bertanya secara mengejek atau mencela :"Tidakkah kamu pernah didatangi seorang Rasul pemberi ingatan dan amaran (di dunia dahulu)? (ayat 8).

Merekapun menjawab; ya! sebenarnya sudah ada rasul yang mengingatkan kami dahulu dan juga membacakan kitab-kitab dan memberi peringatan tetapi kami mendustakannya.

Mereka berkata lagi; jika kami mempunyai akal yang dapat kami pergunakan atau kami menggunakan telinga kami untuk mendengar peringatan tentulah kami dapat hidayat dan tidaklah kami berada dalam neraka sa'ir sekarang ini.

Mereka mengakui berdosa kerana mendustai para rasul dan tersingkirlah penghuni neraka ini daripada mendapat rahmat Allah. Bermakna cacian dan kejian yang mereka lakukan terhadap para rasul dahulu kembali kepada diri mereka.

Kemudian Allah menyatakan bahawa orang-orang yang beriman serta takut kepada Allah baik pada saat mereka bersendirian atau berada di khalayak ramai, mereka beribadat dan beramal tanpa mengaharapkan pujian daripada manusia tetapi semata-mata mengharapkan redha Allah SWT yakni sentiasa muraqabah akan mendapat ganjaran yang besar.

Sumber rujukan : Tafsir al-Quran di Radio dan Buku Hidup Sesudah Mati.

4 comments:

Hana said...

Assalamualaikumm..


Mudah-mudahan,kita semua terhindar
daripada seksaan azab yang pedih....

Kakzakie Purvit said...

Salam Kak Werdah,

Sehari-dua ini kakak telah membaca banyak kisah alam akhirat. Rasa diri kian kerdil. Takut sungguh kerana banyak perkara untuk perbaiki diri ini.

Werdah said...

Wa'alaikumussalam Najihah

Sama-samalha kita berusaha bersungguh-sungguh sedaya upaya kita dengan mengikhlaskan segala amalan hanya untukNYa.

Werdah said...

Wa'alaikumussalam kakzakie

Sama juga dengan kak werdah.. takut sungguh mengenangkan apakah kesudahannya nanti di sana.. belum lagi cukup rasanya amalan soleh...

Sesungguhnya dalam kitabNya, Allah SWT berulang kali menyebut tentang hari kiamat , menjelaskan suasana di akhirat di banyak tempat sehingga 80 dp 114 surah2 dalam al-Quran menerangkan tentangnya. Allah sering memperingatkan kita kepada hari akhirat dalam setiap kesempatan, menegaskan kejadiannya, bahkan mengaitkan keimanan kepadaNya dengan hari kiamat. Allah merahsiakan waktu berlaku kiamat kepada hambaNya, tetapi memberikan tanda2 kejadian itu.

Itulah tujuan utama kita disuruh sentiasa ingatkan mati dan hari akhirat semoga kita sentiasa memelihara diri kita. Mudah2an Allah tetapkan kita dalam hidayahNYA.. amiin